Tuesday, March 12, 2013

Olahraga Menyebabkan Jomblo


Tanpa disadari, ada berbagai hal yang membuat Anda masih juga sendiri dalam waktu yang lama. Jika Anda tak ingin lagi berstatus single, sebaiknya hindari 4 alasan yang membuat Anda sulit mendapatkan cinta, seperti dilansir She Knows.

1. Anda Berhenti Mencari
Pasangan tidak akan datang menghampiri Anda semudah di film-film romantis komedi. Untuk itu Anda juga perlu berusaha untuk mendapatkan hati pria yang diidamkan. Jika belum mempunyai incaran, jangan ragu menerima ajakan teman untuk berlibur, bersenang-senang ke pesta, ataupun jalan-jalan santai. Siapa tahu pasangan Anda kelak adalah orang baru yang ditemui di tempat baru. Perluaslah jaringan pertemanan Anda untuk bantu temukan si Mr. Right.

2. Anda Terlalu Stres
Meskipun Anda berstatus single, namun jangan buat diri sendiri menjadi tertekan dengan status tersebut. Justru beberapa hal baik datang ketika Anda tidak terlalu mengharapkannya. Terlalu fokus pada gebetan yang tak kunjung memperhatikan Anda juga dapat membuat stres. Cobalah untuk santai dan nikmati hidup Anda sampai akhirnya bertemu dengan orang yang tepat.

3. Kurang Bergaul
Jika Anda selalu datang ke tempat yang sama dengan kelompok teman yang sama pula, akan sulit untuk menemukan pasangan ideal yang Anda cari. Cobalah lakukan hal yang berbeda, atau pelajari hobi baru. Menguhubungi teman lama yang sudah jarang bertemu juga akan membantu menemukan suasana baru dan tentunya teman-teman baru.

4. Tak Ada Waktu
Tugas kuliah atau pekerjaan kantor, tak jarang menyita waktu Anda untuk lebih mengeksplor dunia luar. Apabila Anda menghabiskan hari-hari di kantor dan hanya bermalas-malasan di rumah saat akhir pekan sebaiknya mulai kurangi kebiasaan tersebut. Buatlah jadwal 'Me Time' seperti pergi ke salon, atau ke gym yang dapat membuat penampilan makin cantik. Setelahnya, habiskan waktu berjalan-jalan sendiri atau dengan teman wanita agar peluang menemukan si cinta baru makin besar.

20 Cara Meningkatkan Kwalitas Program PNPM


Merdeka

Dua Puluh Cara Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan


1.       Targetkan kualitas, bukan kuantitas — Kebiasaan di desa adalah mengejar target fisik, karena dianggap PPK sebagai kesempatan yang jarang terjadi dan kapan lagi bisa membangun prasarana itu yang dibutuhkan.  Di pemerintah pun sudah biasa mengejar target yang telah ditetapkan dalam DIPA.  Padahal di PPK tidak ada tekanan untuk menentukan target yang sangat tinggi. Dalam pembicaraan dengan TPK dan masyarakat, aparat Pemda Kabupaten dan fasilitator harus mengatur pembicaraan, supaya tidak memberi kesan mengejar target fisik.

2.      Tegas dari awal — Pengawas berkecenderungan untuk membiarkan pekerjaan yang kurang baik pada awal konstruksi, tetapi hal ini akan mempersulit usaha untuk meningkatkan kualitas.  Sangat sulit untuk meningkatkan kualitas di tengah program.  Lebih baik untuk mulai dengan sangat ketat.

3.       Manfaatkan musim kemarau — Sebagian besar prasarana PPK lebih mudah dibangun pada musim kemarau.  Pengangkutan bahan dan alat lebih mudah jika belum hujan.  Pemadatan tanah tidak mungkin bila tanah sudah terlalu basah.  Petani juga ingin bercocok tanam kalau hujan sudah turun, sehingga sering kesulitan dalam hal pengerahan tenaga kerja.

4.       Mulai dengan penyuluhan — Sebelum kegiatan dimulai di desa, dimulai dengan penyuluhan kepada seluruh masyarakat yang akan terlibat dalam pelaksanaan.  Tidak hanya anggota TPK atau aparat desa.  Isi penyuluhan menyentuh hal-hal peraturan PPK, prinsip kualitas dan transparan, peranan TPK dan konsultan, dan langkah-langkah dalam pelaksanaan.

5.      Pelatihan dan pembimbingan secara kontinyu — Karena tenaga kerja kurang terampil dan TPK belum memiliki keterampilan dalam pengelolaan pembangunan prasarana, maka perlu diadakan kegiatan pelatihan secara kontinyu oleh FT maupun aparat kecamatan dan kabupaten.  Peningkatan kemampuan masyarakat dan TPK adalah salah satu tujuan utama PPK.  Pembimbingan termasuk penggunaan Buku Bimbingan di tiap desa.

6.       Pemeriksaan desain – Sebagian masalah lapangan dapat diantisipasi dan diperbaiki kalau desain dan RAB diperiksa sebelum dimasukkan pada Surat Penetapan Camat.  Pada formulirnya ada sepuluh hal yang perlu diperiksa oleh konsultan yang lebih senior, termasuk kejelasan dan kelengkapan gambar, perhitungan volume, kewajaran harga, dan penggunaan alat berat.

7.      Gunakan sistem trial — Sistem trial adalah cara yang dapat digunakan untuk melatih masyarakat sambil meningkatkan kualitas konstruksi.  Dalam pelaksanaan sistem trial contoh harus betul-betul dibuat dengan kualitas yang memenuhi segala persyaratan teknis, karena contoh merupakan batas maksimal kualitas yang akan dikejar oleh masyarakat.

Sistem trial terdiri dari tiga langkah:

                                 “Contoh” dibuat bersama fasilitator teknis.  Orang yang ikut membuat contoh adalah tokoh masyarakat (TPK, kepala kelompok, kader teknis, kepala dusun, tim pemantau, dan hanya beberapa masyarkat biasa).  Konsultan ikut bekerja, dan memberi instruksi kepada mereka.  Untuk jalan, panjang bagian contoh cukup 10 - 20 meter saja.
                                 "Trial", atau percobaan oleh masyarakat di bawah pimpinan orang yang membuat contoh di atas.  Setelah trial selesai (sekitar 100 meter jalan, misalnya), kualitas dinilai FT.  Jika kualitas masih kurang baik, harus dilatih lagi dan diperiksa lagi.

                                 Jika kualitas telah baik, berarti masyarakat sudah mampu mengerjakannya dengan kualitas baik, sehinggaa pelaksanaan dapat diteruskan dengan pengawasan normal.  Kalau kualitas menjadi kurang baik, ada bagian yang ditrial sebagai bukti masyarakat mampu bekerja dengan lebih baik.

                      Sistem trial akan lebih efektif (lebih berhasil) apabila dibuat contoh tiap tahap.  Contoh pembentukan badan jalan, contoh penghamparan pasir, contoh pemasangan batu utama dan pinggir, contoh lengkap dengan batu pengunci.  Contoh sebaiknya dibuat seawalnya.   Contoh tidak perlu digilas dan tidak menggunakan lapisan penutup. Perlu ada contoh dan trial untuk tiap macam situasi yang dihadapi.  Pada bagian di daerah sawah atau rawa  dibuat contoh dan trial sendiri.  Trial tidak diperlukan untuk bagian yang sangat kecil, yang dapat diawasi langsung oleh FT sendiri.

                      Sistem trial dapat diterapkan untuk jenis prasarana selain jalan.  Jika ada pembuatan banyak MCK, MCK pertama dapat dianggap sebagai trial.  Untuk jenis lain, kegiatan kunci dapat ditrial, misalnya pengadukan beton.  FT perlu menganalisis kegiatan-kegiatan yang perlu ditrial.

8.       Beli alat-alat yang bermutu — Penghematan biaya untuk peralatan sering menjadi penghematan yang palsu, karena mempengaruhi produktivitas dan kualitas konstruksi.  FT harus mendorong TPK untuk beli peralatan yang mutunya lebih tinggi, agar tahan lama dan memudahkan pelaksanaan.  Ini juga termasuk peralatan seperti kereta dorong yang belum biasa digunakan oleh masyarakat.

9.       Ketat dalam penerimaan bahan — Tim “Checker” harus dilatih supaya dapat menentukan bahan yang memenuhi spesifikasi, dan mereka harus dibimbing supaya berani menolak bahan yang tidak sesuai mutu atau volumenya.  Pemasok sering mengirim bahan pada waktu FK tidak ada di tempat, dan mencoba menipu masyarakat jika checker tidak mampu.

10.     Melakukan sertifikasi — Sertifikasi adalah cara yang dapat digunakan oleh FT untuk mendorong LKMD dalam hal peningkatan kualitas.  Pada prinsipnya, tiap pekerjaan dinilai.  Pekerjaan yang dinilai sesuai dapat dibayar langsung, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu.  Kemajuan fisik didasarkan pekerjaan yang sudah selesai dan dinilai layak untuk dibayar.  Pada papan informasi ditempelkan grafik kemajuan fisik sesuai dengan hasil sertifikasi.  Pengisian formulir sertifikasi dijelaskan di bawah dan contoh formulirnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

11     Mengembangkan kader teknis — Kader teknis dipilih oleh masyarakat untuk membantu konsultan pendamping secara penuh di lapangan.  Kader teknis adalah seorang pemuda yang berbakat teknis dan administrasi dan ingin belajar dari FT, selain mengikuti tiap jenis pelatihan yang ada di desa.  Dia dapat membantu konsultan pada waktu konsultan tidak ada di tempat, dengan misalnya mengumpulkan data untuk laporan.  Kader teknis dibiayai dari biaya honor tim pelaksana.  Sebaiknya dibatasi satu orang per desa.

12.     Segera laporkan masalah — Di tiap desa masalah pasti akan timbul.  Masalah-masalah tersebut perlu dilaporkan kepada PjOK dan KM supaya mereka dapat memperhatikan desa yang ada masalah pada waktu mereka berkunjung ke lapangan.  Mereka dapat memberi masukan yang membantu fasilitator dan TPK, walaupun mereka mampu menyelesaikan masalah sendiri.  Diharapkan tidak ada masalah yang baru muncul pada waktu ada kunjungan resmi dari aparat provinsi atau Sekretariat, karena masalah tersebut seharusnya sudah ditangani fasilitator yang sudah ada di lapangan.  Hal-hal yang belum dilaporkan dianggap masalah FT dan FK; hal-hal yang sudah dilaporkan dianggap masalah bersama.

13.          Pemeriksaan kualitas fisik — Terdapat banyak macam formulir untuk membantu seluruh pelaku PPK, termasuk unsur Pemerintah Daerah, fasilitator dan konsultan, TPK, dan pemeriksa dari instansi yang melakukan audit.
14.          Orang lapangan harus pegang gambar ¾ Bagaimana orang dapat membangun sesuatu sesuai desain jika gambar desain disembunyikan?  Gambar desain harus ada di lapangan sebagai pegangan pelaku, dan pada saat kegiatan selesai disimpan di kantor desa.  Tidak banyak bermanfaat bila disimpan di lemari selama pelaksanaan.  Jika ada perubahan, dicatat langsung di gambar desain.
15.          Pelaku harus segera membuat berita acara revisi bila ada perubahan ¾ Perubahan adalah sesuatu yang sangat biasa dan wajar, tetapi perlu didokumentasikan agar dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif.  Pembuatan dokumen seharusnya dilakukan sebelum perubahan dijalankan di lapangan.
16.          Pengeluaran langsung dibukukan ¾ Pekerjaan dapat dikelola dengan baik jika pengeluaran dana dikendalikan dengan baik, dan pengendaliannya mulai dari pencatatan seluruh penerimaan dan pengeluaran dana di buku kas.  Dengan mudah, pengelola dapat melihat sisa dana yang masih ada dan berapa jumlah dana yang dipakai untuk segala transaksi.  Jika tidak dibukukan dengan cepat, seperti terbang pada saat kabut kental.  Tidak tahu akan menabrak gunung, dan bendahara tidak tahu akan kehabisan dana.
17.          Penggunaan alat berat harus rasional ¾ Rasional dalam kasus ini berarti penggunaan alat berat dapat dipertanggungjawabkan – ada dasar perhitungan jam pemakaian dan biaya, secara teknis jelas alat betul-betul diperlukan dan wajar, dan masyarakat tidak keberatan bila dana dipakai untuk alat untuk sebagian pekerjaan, daripada dipadatkaryakan.  Untuk kegiatan seperti penggilasan permukaan jalan, harus menghitung kebutuhan alat, dan mengatur penggunaan di beberapa lokasi untuk mengoptimalkan dana mobilisasi alat.
18.          Patok harus dipasang dan dimanfaatkan ¾ Patok dipasang untuk membantu orang membangun suatu prasarana sesuai dengan rencana.  Dimensi tidak berubah, rute tidak berpindah-pindah.  Apalagi untuk bangunan seperti fondasi jembatan dan sebagainya, dimana toleransi perubahan dimensi sangat kecil.
19.          Hal yang disupervisi bergantung pada sistem pembayaran ¾ Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem harian, produktivitas harus diawasi dengan baik, karena kerja keras atau kerja malas-malasan pekerja dibayar upah yang sama.  Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem upah borong, kualitas harus diawasi dengan baik, karena pembayaran hanya tergantung pencapaian target, bagaimana pun kualitasnya.
20.          Hukum teknis tidak boleh dikompromikan ¾ Kekuatan beton, misalnya, merupakan faktor terpenting dalam desain jembatan beton.  Tidak boleh plat ditipiskan, atau rasio campuran diperlunak, atau tulangan besi diperjarang dalam pelaksanaan.  Hal itu akan mengakibatkan suatu malapetaka.  Orang awam mungkin akan minta hukum teknis dikompromikan untuk mengatasi masalah kekurangan anggaran proyek.  Ada hal yang dapat dikompromikan dan ada yang tidak dapat dikompromikan, dan perencana dan pengelola harus mampu membedakannya.

Contoh Surat Permohonan Dana,


 Contoh Surat Permohonan Dana,




 KOPS



Cara Membuat Proposal Pengajuan Sarana Lingkunga (MCK)



PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
DESA PONDOKPANJANG KECAMATAN CIHARA
Jl. Raya Bayah km. 10 Sukahujan pasar. Kode Pos  42392

                                              

                                           BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Kearifan nilai-nilai sosial budaya lokal dalam aspek kegotongroyongan dan keswadayaan patut didayagunakan, dilestarikan, dan dikembangkan, agar menjadi potensi efektif dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat desa. Nilai-nilai budaya daerah, khususnya budaya Sunda, sudah lama dan berlaku dalam tata kehidupan masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat difungsikan untuk mengatasi berbagai masalah kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya. Keguyuban, gotong royong, dan kebersamaan dalam melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di lingkungan tempat tinggal dengan prinsip sabilulungan patut digalakkan guna menyelesaikan berbagai masalah sosial masyarakat.

Prinsip ini akan terasa dan terlihat indah apabila dalam setiap kegiatan seperti dalam membangun sarana dan prasarana sosial misalnya pembangunan masjid, jembatan, MCK dan perbaikan saluran air yang dibutuhkan oleh masyarakat, dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat. Betapa indahnya, apabila spontanitas masyarakat dalam menolong anggota masyarakat lainnya yang terkena musibah atau dalam membantu membangun rumah tidak layak huni, adanya lumbung desa, dana modal bergulir dan kegiatan sosial lainnya merupakan perwujudan bersama dalam ISTILAH SUNDA “nulung kanu butuh, nalang kanu susah”.

B.   DASAR PEMIKIRAN
Bahwa sarana kegiatan MCK dan Air Bersih ini, telah dibahas dan di agendakan didalam MUSRENBANGDES dan MUSRENBANGCAM serta tercantum dalam RPJMDes tahun 2011, akan tetapi karena keterbasan dan yang ditrima oleh pemerintahan desa maka rencana kegiatan ini belum terealisasi sebab banyak kegiatan yang telah diprioritaskan. Rencana kegiatan ini juga merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan dibutuhkan oleh Kp, Ciganggaeng dan Kalapa Rea akan tetapi peluang untuk memasukan dalam anggaran keuangan desa sangat minim.
C.   MAKSUD
Adapun maksud dari Pembuatan MCK  ini adalah untuk :
1.   Menjaga Kebersihan Lingkungan dari Tradisi Buang Air Sembarangan
2.   Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan terpenuhinya kebutuhan akan air bersih
3.   peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan tata kelola lingkungan yang baik
D.  Tujuan
Tujuan pembangunan dari pemerintahan Desa Pondokpanjang yang merupakan implementasi dari Misi dan Visi Pemerintahan Desa Pondokpanjang dan  kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat di dalam area perdesaan yang modern, sehingga dapat dicukupi kebutuhan dasar dengan prioritas meningkatkan kecerdasan dan derajat kesehatan masyarakat yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2.Meningkatkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses penentuan kebijakan;
3.Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi desa yang berwawasan lingkungan.
E.   Sasaran
Dengan memperhatikan tujuan tersebut di atas, maka sasaran kegiatan ini sebagai berikut:
1.   Meningkatnya persatuan dan kesatuan masyarakat.
2.   Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
3.   Meningkatnya kemitraan antara masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.
4.   Meningkatnya rasa memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan.

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH


A.   Profil Desa
Nama desa                 : Pondok Panjang
Alamat kantor     : Jalan Raya Bayah Km 11 Sukahujan
Kecamatan         : Cihara
Kabupaten          : Lebak
Provinsi              : Banten
Kode Pos            : 42392

  1. Batas Desa Pondokpanjang
Desa pondok panjang berada di daerah selatan kabupaten lebak yang secara administrative termasuk kecamatan cihara dengan batas administrates sebagai berikut:
    1. Sebelah utara berbatasan dengan desa citepuseun
    2. Sebelah selatan berbatasan dengan samudera hindia
    3. Sebelah timur berbatasan dengan desa ciparahu
    4. Sebelah barat berbatasan dengan desa pagelaran ( kecamatan Malingping

  1. Kondisi Geografis dan Kependudukan

Luas wilayah Desa Pondokpanjang adalah +  1812 Ha, sehingga dengan luas wilayah tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat dari sector pertanian, terutama  padi ( sawah). Kondisi demografis berupa pantai, daratan hutan ladang, pegunungan, areal pesawahan serta areal hutan pemerintah.

  1. Mata Pencaharian
        Mata pencaharian penduduk desa pondok panjang mayoritas petani, nelayan, buruh harian lepas, pedagang, dan wiraswasta serta 5 % adalah pegawai negeri sipil dan tenaga honorer merupakan komponen penting pendukung usaha – usaha pertanian, dengan kompleksitas masyarakat inilah warga desa pondokpanjang menjadi prasyarat menuju swasembada pangan secara local dan nasional. 

BAB II
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


  1. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Desa Pondokpanjang Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Provinsi Banten dengan rincian sebagai berikut :
1.   Kampung Erang            
2.   Kampung Burungcayut
3.   Kampung Walangsari             

  1. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2011

C.   Perencanaan kegiatan
Pembangunan yang direncanakan adalah dimulai dengan pembangunan sumur yang memanfaatkan sumur terbuka / mata air tidak terlindung dan dariair sumur tersebut dapat dikumpulkan pada Bak Pengumpul serta membuat kran – kran air dan dilengkapi dengan WC umum, tempat cuci dan mandi.



BAB IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan tersebut diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.   Pembangunan Desa pada hakikatnya adalah Pembangunan bangsa secara umum, karena desa merupakan subjek yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
2.   Pembangunan Sumber Daya Manusia dapat diawali dengan pembangunan lingkungannya terlebih dahulu.
3.   MCK  merupakan sarana kebersihan bagi pemenuhan kebutuhan akan air bersih.
4.   Waktu dan Pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun 2011-2012

Demikian Proposal ini kami buat untuk ditindaklanjuti dan diindahkan. Mengingat pentingya pembangunan desa kami yang merupakan Implementasi dari Visi dan Misi Desa Pondokpanjang yang didalamnya termasuk Pembangunan Manusia dan Lingkungan. Atas perhatian dan kerjasamanya terhadap Pembangunan Desa kami, diucapkan rasa terima kasih kami yang sebesar – besarnya.

 Pondokpanjang, 16 Desember 2011

Kepala Desa
Desa Pondokpanjang




Ace Sugiri, S. Hut