Kreativitas
adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan
tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik (Santrock,
2004). Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru
dan menerapkan dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik cirri-ciri
aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian
(originality) dalam pemikiran. Maupun, cirri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin
tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman
baru (Wulan, 2004).
Kreativitas didefinisikan pula sebagai kemampuan untuk menciptakan kemampuan yang baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999).
Kreativitas didefinisikan pula sebagai kemampuan untuk menciptakan kemampuan yang baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999).
Agar kreativitas dapat terwujud maka dibutuhkan adanya dorongan dari
dalam diri individu (motivasi instrinsik) maupun dorongan dari lingkungan
(motivasi ekstrinsik). Motivasi instrinsik adalah kecenderungan atau dorongan
pada seseorang untuk mewujudkan potensi dan dirinya, serta dorongan untuk
berkembang dan menjadi matang, juga dorongan untuk mengungkapkan dan
mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Dorongan ini merupakan motivasi primer
untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan
lingkungannya dalam upaya menjadi diri sendiri sepenuhnya. Dorongan ini ada
pada setiap orang dan sifatnya internal namun membutuhkan kondisi yang tepat
untuk diekspresikan (Munandar, 1999).
a)
Menurut
pengalaman seorang psikolog, Carl Rogers dalam psikoterapi lingkungan atau
kondisi keamanan dan kebebasan psikologislah yang memungkinkan timbulnya
kreativitas yang konstruktif. Keamanan psikologis dapat terbentuk dari tiga
proses yang berhubungan, yaitu:
menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
b)
mengusahakan
suasana yang di dalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal atau
sekurang-kurangnya tidak bersifat dan mempunyai efek mengancam
c)
memberikan
pengertian secara empiris atau dapat ikut menghayati
Keamanan psikologis meliputi suatu rangkaian proses sedangkan kebebasan psikologis tidak demikian halnya.
Keamanan psikologis meliputi suatu rangkaian proses sedangkan kebebasan psikologis tidak demikian halnya.
Kebebasan psikologis berarti mengizinkan atau memberi kesempatan pada
anak untuk mengekspresikan secara simbolis pikiran atau perasannya.
Pemissiveness tersebut memberi anak kebebasan dalam berfikir atau merasa, sesuai dengan apa yang dirasakannya tanpa harus mengekspresikan dalam tindakan yang konkret yang mungkin akan melanggar norma (Munandar, 1999). Dengan demikian, maka tidak ada larangan-larangan yang dapat membatasi kebebasan berfikir anak sehingga perkembangan anak pun tidak menjadi terhambat.
Pemissiveness tersebut memberi anak kebebasan dalam berfikir atau merasa, sesuai dengan apa yang dirasakannya tanpa harus mengekspresikan dalam tindakan yang konkret yang mungkin akan melanggar norma (Munandar, 1999). Dengan demikian, maka tidak ada larangan-larangan yang dapat membatasi kebebasan berfikir anak sehingga perkembangan anak pun tidak menjadi terhambat.
Jadi Kreatiflah dari sekarang......
Sumber : My Makalah pas waktu sekolah dulu,..
No comments:
Post a Comment