Showing posts with label Culture. Show all posts
Showing posts with label Culture. Show all posts

Thursday, March 21, 2013

Pengertian Kreatifitas



Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik (Santrock, 2004). Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkan dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik cirri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran. Maupun, cirri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru (Wulan, 2004).
Kreativitas didefinisikan pula sebagai kemampuan untuk menciptakan kemampuan yang baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999).
Agar kreativitas dapat terwujud maka dibutuhkan adanya dorongan dari dalam diri individu (motivasi instrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Motivasi instrinsik adalah kecenderungan atau dorongan pada seseorang untuk mewujudkan potensi dan dirinya, serta dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, juga dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi diri sendiri sepenuhnya. Dorongan ini ada pada setiap orang dan sifatnya internal namun membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan (Munandar, 1999).
a)      Menurut pengalaman seorang psikolog, Carl Rogers dalam psikoterapi lingkungan atau kondisi keamanan dan kebebasan psikologislah yang memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif. Keamanan psikologis dapat terbentuk dari tiga proses yang berhubungan, yaitu:
menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
b)      mengusahakan suasana yang di dalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal atau sekurang-kurangnya tidak bersifat dan mempunyai efek mengancam
c)      memberikan pengertian secara empiris atau dapat ikut menghayati
Keamanan psikologis meliputi suatu rangkaian proses sedangkan kebebasan psikologis tidak demikian halnya.
Kebebasan psikologis berarti mengizinkan atau memberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan secara simbolis pikiran atau perasannya.
Pemissiveness tersebut memberi anak kebebasan dalam berfikir atau merasa, sesuai dengan apa yang dirasakannya tanpa harus mengekspresikan dalam tindakan yang konkret yang mungkin akan melanggar norma (Munandar, 1999). Dengan demikian, maka tidak ada larangan-larangan yang dapat membatasi kebebasan berfikir anak sehingga perkembangan anak pun tidak menjadi terhambat.

Jadi Kreatiflah dari sekarang......

Sumber : My Makalah pas waktu sekolah dulu,..

Tuesday, March 12, 2013

Contoh Surat Permohonan Dana,


 Contoh Surat Permohonan Dana,




 KOPS



20 Pepatah Gak Jelas

Berikut adalah pepatah hasil pemikiran yang kurang jelas sumbernya, mungkin ada benarnya (meski sedikit), mungkin bisa ditiru (mungkin sedikit), tapi yang jelas sebagian besar pepatah - pepatah ini jangan diikuti, so tertawalah dan jangan dianggap serius, karena terkadang kalo kita nggak menertawakan hidup, hidup yang akan menertawakan kita ... enjoy ...
  1.  Kebohongan apabila dipertahankan terus suatu saat akan menjadi kebenaran
  2. Kebenaran harus kita terima sekalipun keluar dari pantat ayam
  3. Ikhlas itu seperti berak, ga peduli semahal apapun makanan yang kita makan, ga akan menyesal dan ngerasa rugi pas dikluarin
  4. Persahabatan itu seperti ngompol di celana. Semua orang bisa melihatnya , tapi hanya kita yang merasakan kehangatan sebenarnya
  5. Friends is like underwear, who can make us comfort. Good friends is like condom, who can protect us and bestfriend is like viagra, who can cheer up us when we're down
  6. If nothing last forever, i want to be your nothing
  7. Tangan di atas lebih baik daripada kaki di atas
  8. Perundingan itu layak nya daging.... Semakin alot semakin susah di CERNA
  9. PENGALAM AN MERUPAKAN GURU YANG BAIK, KARENA GA PERNAH NGASIH PR
  10. Fart can make a good melody if you feel it together with the other
  11. Life is like Facebook.. . People will like your problems & comment on it, but no one gonna solve them.. coz everyone's busy updating their own.
  12. Sahabat itu seperti bra : dekat di hatimu dan selalu ada untuk memberi dukungan" [ Mencius (372-289 SM), Filsuf China ]
  13. Hidup itu seperti roda yg berputar, kadang di atas kadang dibawah, tp terkadang di bawah lebih lama, karna bertepatan dg lampu merah
  14. Facebook adalah tempat dimana kalian bisa ngomong sama dinding dan tidak dianggap gila
  15. Tetap percayalah kepada Tuhan; sebab ada beberapa hal yang tidak bisa dijawab oleh Google
  16. Walaupu dan sama sama berjenis kelamin perempuan, Kuntilanak berpakaian lebih sopan dibandingk an ABG jaman sekarang
  17. PEKERJA AN SEBERAT APAPUN AKAN TERASA RINGAN APABILA TIDAK DIKERJAKAN ...
  18. Not all guys are players, but all players are guys, And their favorite game is to make you cry
  19. An idea, like a ghost, must be spoken to a little before it will explain itself
  20. Lebih baik lecet dipakai daripada busuk menggantun g *jgn ngeres yaak
sebenarnya masih ada sih__ cuma ya buat postingan besok aja, Tunggu Kehadirannya>>

Monday, March 11, 2013

Kenapa Syi'ah dinamakan Dengan Rafidhah?

Ritual Syi'ah
Artikel ini disadur dari E-Book Koleksi 
Kenapa Syi'ah Dinamakan Dengan Rafidhah?

Penamaan ini disebutkan oleh syaikh mereka Al Majlisi dalam bukunya "Al Bihaar" dan ia mencantumkan empat hadits dari hadits-hadits mereka[1].
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan rafidhah, karena mereka datang ke Zaid bin Ali bin Husein, lalu mereka berkata : "Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakar dan Umar sehingga kami bisa bersamamu!", lalu beliau menjawab : "Mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) adalah sahabat kakekku, bahkan aku setia kepada mereka". Mereka berkata : "Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaak) maka dinamakanlah mereka Raafidhah (yang menolak), dan orang yang membai'at dan sepakat dengan Zaid bin Ali bin Husein disebut Zaidiyah[2].
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan dengan Raafidhah, karena mereka menolak keimaman (kepemimpinan) Abu Bakar dan Umar[3]. Dan dikatakan mereka dinamakan dengan Rafidhah karena mereka menolak agama[4].
 
[1] Lihat buku : Al Bihaar, oleh Al Majlisi, hal : 68-96-97. (Dia ini merupakan salah seorang tempat bertanya orang-orang rafidhah (syi'ah) untuk zaman-zaman terakhir).
[2] At Ta'liiqaatu 'Ala Matni Lum'atil 'Itiqaad, oleh : Syeikh Alaamah Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin, -semoga Allah menjaganya-, hal : 108.
[3] Lihat : catatan kaki buku Maqaalaat Al Islamiyiin, oleh Muhyiddin Abdul Hamid, (1/89).
[4] Lihat : di buku Maqaalaat Al Islamiyiin, (1/89).

Friday, March 8, 2013

Silsilah Nabi Adam sampai Nabi Ibrahim

Hai Sahabat Blogger semua,,, ini ane dapat sedikit ilmu dari temen ane dan dari hasil browsing di Om Google, nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam AS adalah manusia pertama di muka bumi ini,
inilah silsilah nabi Adam sampai Nabi Ibrahim AS
Kitab Kejadian dalam fasal 4, 5, 11, 21, dan 25 memberi
silsilah  nenek  moyang  Ibrahim sampai Nabi Adam dalam
garis lurus, secara sangat teliti.  Dengan  menyebutkan
umur  masing-masing,  umur  bapak ketika anaknya lahir,
daftar  itu  memudahkan  kita  untuk  menemukan   tahun
kelahiran  dan  kematian  tiap-tiap  orang  tua, sampai
kepada Adam, seperti tertera dalam daftar di bawah ini.
  
SILSILAH NABI ADAM
 
No. Nama     Tahun kelahiran   Lama   Tahun kematian
             sesudah tercipta  hidup      sesudah
                  Adam        (tahun) terciptanya Adam
 
 1. Adam           000          930         930
 2. Seth           130          912        1042
 3. Enokh          235          905        1140
 4. Kenan          325          910        1235
 5. Mahaleel       395          895        1290
 6. Jered          460          962        1422
 7. Henoe          622          365         987
 8. Meluschelach   687          969        1656
 9. Lemek          876          777        1653
10. Noch          1056          950        2006
11. Sem           1556          600        2156
12. Arpasehad     1658          438        2096
13. Sehelach      1693          433        2126
14. Heber         1723          464        2187
15. Peleg         1757          239        1996
16. Rehu          1787          239        2026
17. Serug         1819          230        2049
18. Nakhar        1849          148        1997
19. Terah         1878          205        2083
20. Ibrahim       1948          175        2123
 
 
Daftar ini disusun menurut keterangan yang berasal dari
teks  Sakerdotal daripada Kitab Kejadian. Teks tersebut
adalah satu-satunya teks yang memberi  kepastian.  Kita
dapat  mengambil  kesimpulan  dari  teks tersebut bahwa
Nabi Ibrahim, menurut Bibel, dilahirkan pada tahun 1948
sesudah Nabi Adam.

Para Pastur Berubah Menjadi Uskup dan Menentukan Mana Ajaran yg Benar dan Ajaran yg Heretik

Sejarah  fase pertama gerakan Kristen terbagi ke dalam empat bagian. Yang pertama adalah masa  para apostel (hawariyun) -mereka adalah murid-murid urid terdekat Almasih- yang menyebar ke seluruh penjuru dunia untuk menyebarkan ajaran Almasih. Fase ini habis bersamaan dengan kematian Paulus di Roma pada awal tahun enam puluhan abad pertama. Paulus termasuk orang-orang yang meninggal di tangan kaisar Nero yang membakar kota Roma kemudian menuduhkannya kepada orang-orang Kristen.
Fase kedua yang disebut dengan fase para pastur bermula ketika jemaat-jemaat Kristen menyebar dengan cepat di seluruh wilayah imperium Romawi. Tetapi penyebaran itu tidak teratur.
Fase ketiga bermula sejak akhir abad kedua ketika jemaat-jemaat Kristen terbagi ke dalam pendeta dan anggota. Bahkan jemaat Kristen ini pecah dari dalam, ada beberapa golongan yang memisahkan diri karena menolak institusi para pendeta kemudian membentuk gerakan-gerakan balik, terutama di Mesir, Syam dan Anatolia.
Adapun fase keempat dimulai sejak paroh kedua abad keempat, yaitu ketika agama Kristen telah menjadi agama resmi bagi imperium Romawi. Saat itu kekuasaan gereja Roma meluas hingga mencakup seluruh wilayahnya. Di sini gereja berubah menjadi lembaga yang teratur dan menggunakan kekuasaan negara untuk menghabisi jemaat-jemaat yang tidak sepaham. Di samping juga bisa mempengaruhi kehidupan politik bahkan mengendalikannya.
Sekarang tampak jelas bagi kita dari penemuan­penemuan arkeologi terkahir -terutama di Nag Hamady- bahwa di sana terdapat tulisan-tulisan yang tersebar dari kalangan umat Kristen pada permulaan zaman Masehi, tapi kemudian hilang sama sekali. Jemaat-jemaat Kristen perdana itu tidak terorganisir secara rapi. Mereka tidak memiliki pemimpin atau pendeta yang memimpin kebaktian atau menentukan cara menafsiran teks suci dan mengamalkannya. Sebaliknya, tiap orang dari mereka, baik laki-laki maupun perempuan- berhak menyampaikan khutbah di depan jemaat saat berkumpul dan berhak juga untuk menafsirkan berbagai sisi dogma Kristen. Dari sini timbullah banyak golongan pada masa itu.
Pada fase pertama gerakan Kristen, yaitu fase di mana para murid Almasih menyebarkan dakwah,
jemaat-jemaat Kristen baru terbentuk dari kelompok campuran. Semuanya ikut serta dalam ritual peribadatan tanpa perbedaan. Pada fase ini, juga tidak ada pendeta.
Tapi karena ada beberapa ritual peribadatan yang memerlukan seorang pembimbing atau pemimpin seperti prosesi pembaptisan dengan air, perayaan paskah dan perayaan hari kebangkitan biasanya hal­hal semacam ini dilakukan oleh anggota jemaat yang paling tua. Lalu bersamaan dengan perjalanan waktu, para pastor mengubah peran mereka dalam jemaat Kristen menjadi peran pemimpin. Di samping itu mereka juga menegaskan wewenang mereka dalam menafsirkan teks suci -bahkan menambahinya- dan akhirnya mengharamkan seluruh anggota jemaat untuk keluar dari ajaran-ajaran mereka atau berbeda dalam menafsirkannya. Kemudian, mulai pertengahan abad kedua Masehi para pastor mulai melancarkan kritikan-kritikan mereka kepada orang-orang yang memiliki pendapat beda. Mereka ini diberi pilihan: mematuhi ajaran-ajaran itu atau meninggalkan gereja.
Dari sini timbul perpecahan besar di dalam tubuh jemaat-jemaat Kristen yang ditindas oleh orang Romawi pada masa itu. Para pastor ini segera menentukan apa saja yang harus diterima oleh para anggota dan mengumumkan dekret kesaksian yang harus diumumkan oleh setiap orang Kristen agar diterima ke dalam jemaat ortodoks (mengikuti jalan yang benar) dan Katolik (yakni universal). Hanya saja, ada beberapa jemaat Kristen yang menolak redaksi kesaksian itu, terutama jemaat-jemaat yang ada di Mesir. Bahkan jemaat-jemaat ini tidak mengakui wewenang para pastor. Wewenang itu menurut mereka didapat dengan cara merampas. Ketika itu, para pastor mengumumkan bahwa semua orang yang menolak kekuasan mereka adalam kelompok heretik dan menyimpang dari jalan ortodoks yang benar.
Dalam hal ini, Uskup Irenaeus, pendeta kota Lyon adalah orang pertama yang menerbitkan buku yang terdiri dari lima jilid pada tahun 189 M. Dalam buku itu dia menyerang kelompok-kelompok penolak kekuasaan para pendeta. Setelah itu dia menyeru untuk melenyapkan segala sesuatu yang bernama ma'rifat (pengetahuan). Dalam mukadimahnya dia mennyebutkan bahwa alasan penulisannya ini adalah: "untuk menjelaskan pendapat-pendapat orang-orang yanq pada saat ini mengajarkan bid'ah... juga untuk memperlihatkan bahwa pernyataan-pernyataan mereka kontradiktif denqan fakta, selain tidak masuk akal... saya melakukan ini aqar kalian semua mau menganjurkan orang-oranq yang kalian gauli agar menghindari kekafiran dan kegilaam semacam ini. "
Irenaeus selanjutnya menyebutkan bahwa di antara kitab-kitab palsu itu adalah lnjil Hakikat yang ditemukan salah satu naskahnya di perpustakaan Nag Hamady. Lima puluh tahun kemudian Hypholitus - seorang guru di Roma- menerbitkan sebuah buku yang berjudul Penyalahan Kelompok Heretik untuk menyingkapkan- kepalsuan kaum heretik (pembuat bidah). Untuk menjelaskan mana yang dianggap benar dan mana yang dianggap heretik, pertama-tama mereka menentukan dogma-dogma yang mereka anggap palsu lalu membuat kaedah-kaedah berpikir yang benar.
Sejak saat nama Arifin (orang-orang yang mengerti) dipakai untuk menyatakan orang-orang yang keluar dari ajaran-ajaran para pastor akibat mencari pengetahuan. Hanya saja, pengetahuan yang dimaksud di sini bukanlah pengetahuan rasio atau inderawi, tetapi yang dimaksud adalah sejenis penglihatan rohani yang bertujuan untuk mengetahui ruh ilahi dengan cara mengenali diri. Pengetahuan terhadap diri sendiri bagi kaum Arifin adalah jalan untuk mengetahui Tuhan, di mana jiwa manusia menurut mereka adalah bagian dari ruh ilahi.
Kelompok Arifin ini berbeda dengan para uskup dalam beberapa sisi yang cukup mendasar. Sementara para pastor mengatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan yang mempunyai tabiat yang berbeda dengan tabiat manusia lain, lnjil Tomas mengatakan bahwa setiap orang yang bisa mendapatkan pengetahuan yang sebenarnya akan menjadi seperi Yesus.
Yesus bersabda (kepada Thomas): 'Aku bukan tuanmu, karena engkau telah minum, ... tiap orang minum dari mulutku akan menjadi mirip denganku, akan tersingkapkan baginya segala sesuatu yanq tersembunyi. "
Dalam tulisan-tulisan Nag Hamady, Yesus tidak pernah berbicara mengenai kesalahan dan ampunan kepada murid-muridnya sebagaimana yang dilakukan oleh para pastor. Sebaliknya, yang dibicarakan oleh Yesus adalah masalah kebodohan dan pengetahuan. I<epurnaan menurut kaum Arifin akan datang ketika manusia telah mengenali tabiat ruhnya, dan mengetahui bahwa yang kekal itu adalah ruh dan bukan jasad yang mereka anggap sebagai pakaian temporer. Dengan demikian, kebangkitan Almasih dari antara orang-orang mati tidak bersifat badani tetapi bersifat rohani. Dalam tulisan-tulisan kelompok Arifin tidak ada suatu hal yang menunjukkan bahwa Almasih bertemu secara fisik dengan murid-muridnya. Sebaliknya yang mereka jumpai adalah pengalaman rohani.
Ketika kaisar Kostantin memeluk agama Kristen pada pertengahan pertama abad keempat Masehi, agama baru ini menjadi agama resmi negara. Bersamaan dengan itu, para pendeta yang sebelumnya dikejar-kejar petuyas berubah menjadi para pemimpin yang mengeluarkan perintah kepada mereka. Saat itu para pendeta menggunakan wewenang baru mereka untuk menghabisi kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan ajaran-ajaran mereka. Untuk itu, mereka mengeluarkan perintah untuk mengharamkan buku-buku yang menyimpang kemudian membakarnya, sedang kepemilikannya dianggap sebagai kejahatan yang mendapatkan sanksi hukum. Dalam hal ini perpustakaan Iskandariah adalah salah satu instansi yang dibakar atas perintah para pendeta Roma pada paroh kedua abad keempat, yakni waktu disembunyikannya jilidan-jilidan Nag Hamady di Mesir Selatan. Para biarawan Mesir yang tinggal di biara Santo Bakhumis di wilayah Nag Hamady mengetahui tingkat bahaya yang mengancam mereka dan buku­buku ini. Mereka tidak ingin jika buku-buku tersebut dilalap api. Maka buku-buku itu pun mereka simpan di datam gentong besar yang mereka sembunyikan di antara kuburan-kuburan leluhur.
Ketika para ahli fikih dari kelompok Arifin menolak otoritas para pendeta karena tidak bersandar pada ajaran Almasih atau murid-murid perdananya, gereja Roma menyebarkan cerita fiksi yany mengatakan bahwa Santo Petrus setelah menghilang dari Yerusalem pada pertengahan abad pertama, dia pergi ke Roma dan memberikan mandat kepada para pasturnya agar menjadi wakil Yesus di atas bumi. Cerita ini muncul pertama kali pada abad kedua dalam bentuk kisah mitologis. Tapi segera berubah menjadi bagian utama dari sejarah gereja Roma. Pada zaman modern ini -abad dua puluh- Vatikan melakukan penggalian di bawah gedung utama di Roma dan tidak lama setelah itu keluar pengumuman bahwa penggalian itu telah menemukan tulang-belulang Santo Petrus. Terlepas dari benar dan tidaknya peristiwa ini, para pendeta berhasil memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan mereka. Pada abad pertengahan mereka bahkan sangat keterlaluan dalam menggunakan surat izin melalui penerbitan kupon pengampunan atas nama Yesus.
Strategi para uskup Roma berhasil menghabisi seluruh tulisan yang berbeda dengan ajaran-ajaran mereka. Keadaan ini terus bertahan dalam rentang waktu yang sangat panjang. Baru berhenti saat diketemukannya perpustakaan Koptik Nag Hamady di Mesir Selatan setengah abad yang lalu. Jadi selama 19 abad tidak ada informasi tentang jemaat-jemaat Kristen perdana yang telah punah selain yang berasal dari tulisan-tulisan para uskup. Tapi penemuan perpustakaan Nag Hamady itu telah membuka jalan untuk mengetahui keyakinan-keyakinan Kristen yang tersebar sepanjang dua abad pertama Masehi.