Selamat Malam Sahabat Belajar Bisnis Online, perkenankan kali ini saya melanjutkan Artikel yang kemarin sempat tertunda. Pembahasan kemarin adalah mengenai:
Artikel saya kali ini tentang Pendekatan Manajemen Kualitas Strategis. Untuk memberikan gambaran tentang pendekatan manajemen kualitas strategis, berikut ini akan dikemukan pengalaman-pengalaman perusahaan Jepang dan perusahaan Amerika dan Eropa.
1. Pengalaman perusahaan Jepang
Beberapa inovasi dilakukan oleh para ahli Jepang, seperti Diagram Sebab-Akibat hasil pemikiran Kooru Ishikawa (1952), gugus kendali mutu (1962), company wide quality control (1968), dan quality function deployment (1972).
Beberapa inovasi dilakukan oleh para ahli Jepang, seperti Diagram Sebab-Akibat hasil pemikiran Kooru Ishikawa (1952), gugus kendali mutu (1962), company wide quality control (1968), dan quality function deployment (1972).
Gugus kendali mutu terdiri dari
kelompok-kelompok kecil karyawan yang dilatih keterampilan dalam menangani
kualitas. Mereka didorong untuk mengambil inisiatif dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah serta mengusulkan perbaikan pada manajemen.
Pelayanan Berkualitas, Pelanggan Puas |
Companywide quality control pada dasarnya
merupakan perluasan dari ide TQC yang dikemukakan oleh Feingenbaum. Adapun
komponennya adalah sebagai berikut.
- Keterlibatan semua fungsi dan bidang dalam peningkatan kualitas pelayanan.
- Keterlibatan semua level dan manajemen puncak sampai karyawan front-line dalam memperhatikan kualitas pelayanan.
- Filosofi perbaikan kualitas secara berkesinambungan.
- Orientasi pada pelanggan karena kualitas ditentukan dari sudut pandang pelanggan atau masyarakat.
2. Pengalaman perusahaan Amerika dan Eropa, Menjelang awal tahun 1980-an perusahaan-perusahaan dikawasan Amerika
dan Eropa mulai menyadari pentingnya peranan strategis kualitas yang telah
diadopsi jepang selama lebih dari satu decade sebelumnya.
Kesadaran ini muncul terutama karena tekanan persaingan dari produk industri Jepang yang memiliki keunggulan dalam kualitas. Sedikitnya ada tiga buku yang mendapat perhatian dan minat ahli manajemen terhadap kualitas selama decade 1980-an. Yang pertama adalah buku yang berjudul Quality is Free (1979) hasil karya PhilipCrosbyyang menyatakan bahwa kualitas yang sempurna mencakup dua hal, yaitu tepat secara teknis dan layak secara ekonomis.
Kesadaran ini muncul terutama karena tekanan persaingan dari produk industri Jepang yang memiliki keunggulan dalam kualitas. Sedikitnya ada tiga buku yang mendapat perhatian dan minat ahli manajemen terhadap kualitas selama decade 1980-an. Yang pertama adalah buku yang berjudul Quality is Free (1979) hasil karya PhilipCrosbyyang menyatakan bahwa kualitas yang sempurna mencakup dua hal, yaitu tepat secara teknis dan layak secara ekonomis.
Buku yang kedua adalah In Search of Excellence (1982)
hasil karya Tom
Peters dan Robert Waterman yang menyoroti perusahaan-perusahaan
Amerika yang sukses dan mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilannya.
Buku yang ketiga adalah Managing Quality (1988) karangan David Garvin yang memberikan tinjauan terhadap evolusi sejarah kualitas, sehingga memberikan pemahaman menyeluruh mengenai mengenai kualitas dari perspektif filosofi ekonomi dan pemasaran dengan menyajikan contoh-contoh penting dari industri yang berbeda.
Buku yang ketiga adalah Managing Quality (1988) karangan David Garvin yang memberikan tinjauan terhadap evolusi sejarah kualitas, sehingga memberikan pemahaman menyeluruh mengenai mengenai kualitas dari perspektif filosofi ekonomi dan pemasaran dengan menyajikan contoh-contoh penting dari industri yang berbeda.
3. Obsesi kualitas menyeluruh, Selain keempat era yang dikemukakan oleh
Garvin tersebut, Christopher Lovelock menambahkan era kelima, yaitu obsesi
kualitas menyeluruh (Total Quality Obsession). Tahun 1987 dipandang
sebagai awal dari era kualitas kelima ini. Pada bulan Agustus 1987 Konggres
Amerika memberikan penghargaan Malcolm Balrige National Award kepada kedua
perusahaan pada setiap kategori: Manufactur, jasa dan usaha kecil. Sasaran
utama penghargaan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap
pentingnya kualitas. Hal yang mendasari era kelima ini adalah konsep kualitas
absolut dan zero defect yang juga disebut kualitas (total quality). Jalan
satu-satunya untuk mencapai keabsolutan tersebut adalah Total Quality Control
(TQC) yang didorong oleh Total Quality Management (TQM).
Demikian Artikel tentang Pendekatan Manajemen Kualitas Strategis ini saya bagi untuk Sahabat semuanya. Selamat Malam dan Selamat Beristirahat.
Salam Belajar Bisnis Online "Mitra Anda Menuju Sukses"