Friday, March 22, 2013

Malaysia Ajak RI Tukat Panser Sama Proton



Kendati hubungan Indonesia dan Malaysia sedang memanas, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan proses tukar guling Panser produksi PT Pindad dengan kendaraan bermotor Proton dari Malaysia akan tetap berjalan.

"(gejolak hubungan) itu tidak akan berpengaruh pada program tukar guling," kata Staf Ahli Menteri BUMN Ekoputro Adijayanto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat,

Menurut Eko, selama ini proses tukar guling kedua produk tersebut sudah berjalan secara bertahap. Dengan adanya pernyataan resmi dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait hubungan Indonesia-Malaysia, pihaknya yakin kerjasama ini akan terus berjalanan.

Selain itu, pemerintah juga tidak bisa memutuskan begitu saja kontrak kerjasama yang sudah disahkan kedua pihak.

Seperti diketahui, Menteri Perindustrian MS Hidayat pada Juni lalu mengatakan Indonesia dan Malaysia hampir mencapai kesepakatan kerjasama di bidang pertahanan dan transportasi.

Hidayat mengatakan industri pertahanan dalam negari sedang mendapatkan order panser dari Malaysia dengan total nilai US$80 juta.

Dari total order tersebut, sekitar 25 persen dari investasi tersebut akan dibuat dalam bentuk barter. Salah satu barter yang akan dilakukan adalah tukat menukar panser Pindad dengan Proton Malaysia.

Thursday, March 21, 2013

Kekuatan Militer vs Kekuatan Ekonomi

Lambang VOC
Mengawal sejarah dijaman penjajahan Belanda dengan membentuk perusahaan atau persekutan dagang yang disebut VOC (Vereenigde Oostindische compagnie) yang dibentuk pada tahun 1602 oleh Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu adalah titik permasalah artikel ini di buat. Kenapa? karena hal tersebut merupakan salah satu tolak ukur bagaimana Kekuatan Ekonomi dan Kekuatan Militer ini tumbuh bersama. VOC yang diberikan perlakuan khusus dan istimewa oleh pemerintah hindia belanda merupakan salah satu perusahaan dagang terbesar pada saat itu, baca http://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagnie 

Kapal VOC
VOC memiliki 150 Kapal Dagang, 40 Kapal Perang dan 50.000 Pekerja ini mampu menguasai Indonesia dalam jangka waktu yang lama. hampir 350 tahun lamanya Belanda menguasai Indonesia. 
Perlakuan istimewa dari Pemerintah Hindia Belanda terhadap perusahaan tersebut adalah berupa pemberian Tentara, Kapal Perang, Kapal Dagang dan Hak Negosiasi dalam perdagangan. Selain hak-hak istimewa diatas masih ada hak-hak lainnya yaitu:
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Monopoli perdagangan
3. Mencetak dan mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan perjanjian
5. Menaklukkan perang dengan negara lain
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan pajak
8. Memiliki angkatan perang sendiri
9. Mengadakan pemerintahan sendiri.

Dalam menjalankan Pemerintahannya di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda mengangkat seorang Gubernur Jenderal yang mempunyai kewenangan mengatur pemerintahannya sendiri. 

Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas bahwa Kekuatan Militer sangat dibutuhkan untuk membangun Ekonomi yang kuat, namun tanpa Ekonomi yang kuat maka kekuatan militer tidak bisa dibentuk dengan kuat pula, untuk lebih jelasnya silahkan baca NATO Pertimbangkan Serangan Militer Ke Suriah.
Semakin maju ekonomi sebuah negara, maka negara tersebut akan semakin memperkuat kekuatab militernya dengan tujuan kekuatan ekonominya stabil dan tidak mengalami kemunduran. USA salah satu negara adidaya mampu memanipulasi serangan-serangan atau perang-perang di negara Timur Tengah yang kaya akan Minyak Bumi dan Gas*. 
 
 Ditingkat Asia Tenggara, Kekuatan Militer Indonesia adalah yang terkuat dengan peringkat 15, jauh diatas Malaysia di peringkat 30. tetapi Malaysia lebih berani karena kekuatan Ekonomi Malaysia lebih kuat dibandingkan Indonesia (pernyataan ini berbanding terbalik dengan teori diatas). Kenapa? karena Malaysia mempunyai sekutu yang kuat yaitu Inggris. untuk lebih jelasnya silahkan baca  5 Negara Yang Perbatasanya Diusili Malaysia
Untuk lebih jelas tentang isi dan materi artikel ini, silahkan baca Daftar Negara dengan Jumlah Tentara terbankyak di Dunia

Sekian Artikel ini saya buat. Salam untuk pembaca Blog Belajar Bisnis Online.

Terima Kasih..................................

Samsung Galaxy SIII

Samsung Galaxy SIII, Mengerti Anda....

Semuanya pasti pada tahu dong, Samsung Galaxy SIII, Handphone yang satu ini terkenal canggih dan mengerti anda, sesuai dengan motonya yaitu:

Pengertian Kreatifitas



Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik (Santrock, 2004). Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkan dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik cirri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran. Maupun, cirri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru (Wulan, 2004).
Kreativitas didefinisikan pula sebagai kemampuan untuk menciptakan kemampuan yang baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999).
Agar kreativitas dapat terwujud maka dibutuhkan adanya dorongan dari dalam diri individu (motivasi instrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Motivasi instrinsik adalah kecenderungan atau dorongan pada seseorang untuk mewujudkan potensi dan dirinya, serta dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, juga dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi diri sendiri sepenuhnya. Dorongan ini ada pada setiap orang dan sifatnya internal namun membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan (Munandar, 1999).
a)      Menurut pengalaman seorang psikolog, Carl Rogers dalam psikoterapi lingkungan atau kondisi keamanan dan kebebasan psikologislah yang memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif. Keamanan psikologis dapat terbentuk dari tiga proses yang berhubungan, yaitu:
menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
b)      mengusahakan suasana yang di dalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal atau sekurang-kurangnya tidak bersifat dan mempunyai efek mengancam
c)      memberikan pengertian secara empiris atau dapat ikut menghayati
Keamanan psikologis meliputi suatu rangkaian proses sedangkan kebebasan psikologis tidak demikian halnya.
Kebebasan psikologis berarti mengizinkan atau memberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan secara simbolis pikiran atau perasannya.
Pemissiveness tersebut memberi anak kebebasan dalam berfikir atau merasa, sesuai dengan apa yang dirasakannya tanpa harus mengekspresikan dalam tindakan yang konkret yang mungkin akan melanggar norma (Munandar, 1999). Dengan demikian, maka tidak ada larangan-larangan yang dapat membatasi kebebasan berfikir anak sehingga perkembangan anak pun tidak menjadi terhambat.

Jadi Kreatiflah dari sekarang......

Sumber : My Makalah pas waktu sekolah dulu,..

Wednesday, March 20, 2013

Ilmu Tafsir dan Mufasir

Kitab Suci Al-Qur'an
Sesudah Rasulullah wafat, sekelompok sahabat menekuni penafsiran Al-Quran. Mereka adalah Ubay bin Ka'b, Abdullah bin Mas'ud, Jabir bin Abdullah al-Anshari, Abu Sa'id al-Khudri, Ab­dullah bin Zubair, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Musa al-Asy'ari, dan yang paling terkenal adalah Abdullah bin Abbas. Dalam menafsirkan Al-Quran, mereka meng­gunakan metode mengutip apa yang mereka dengar dari Rasulullah s.a.w. tentang makna ayat-ayat, yaitu dalam bentuk hadis-hadis yang ber-sanad.14) Hadis-hadis ini berjumlah lebih dari dua ratus empat puluh buah. Banyak di antaranya ber-sanad *) lemah dan matan-matan (teks-teks hadis)-nya tidak bisa dipercaya.
Kadangkala mereka menafsirkan ayat-ayat tanpa menisbat­kannya kepada Rasulullah s.a.w. Kemudian para mufasir dari kalangan Ahlus Sunnah memandang penafsiran ini sebagai bagian dari hadis Nabi, dengan alasan bahwa para sahabat menerima pengetahuan 'tentang Al-Quran dari Rasulullah, dal: tidak mungkin mereka memberikan penafsiran mereka sendiri. Tidak ada bukti kuat yang menopang pandangan mereka ini. Dan sejutnlah besar hadis tersebut berbicara tentang sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran dan latar belakang sejarahnya. Lagi pula, di antara hadis­hadis itu ada yang tidak memiliki sanad yang sampai kepada Nabi, dan diriwayatkan dari beberapa ulama Yahudi yang memeluk Islam, seperti Ka'b al-Ahbar dan lainnya.
Ibnu Abbas, dalam memahami makna ayat-ayat AI-Quran, sering bertumpu pada bait-bait syair. Hal ini terlihat dengan jelas dalam menjawab masalah-masalah yang dikemukakan oleh Nafi' bin al-Azraq. Ibnu Abbas menggunakan syair sebagai dalil dalam menjawab lebih dari dua ratus masalah. Dan As-Suyuthi, dalam bukunya, al-Itqan,15)  mengutip seratus sembilan puluh jawaban Ibnu Abbas. Oleh karena itu, hadis-hadis yang diriwayatkan dari para sahabat tidak dapat dipandang sebagai hadis-hadis Nabi. Begitu pula, tidak dapat dikatakan bahwa mereka sepenuhnya tidak menafsirkan Al-Quran dengan berdasarkan pendapat pribadi mereka sendiri.
Para mufasir tersebut memandang para sahabat ini sebagai kelompok-pertama mufasir. Kelompok kedua adalah dari generasi tabi'in. Mereka adalah murid-murid para sahabat seperti Mujahid, Sa'id bin Jubair, Ikrimah dan ad-Dhahak, Hasan al-Basri, Atha' bin Abi Rabah, Atha' bin Abi Muslim, Abul Aliyah, Muhammad bin Ka'b al-Kuradhi, Qatadah, 'Athiyah, Zaid bin Aslam dan Thawus al-Yamani.16)
Kelompok ketiga adalah para murid mufasir kelompok kedua, seperti Rabi' bin Anas, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, Abu Shalih al-Kilbi dan lain-lain.17)
Metode tabi'in dalam menafsirkan Al-Quran adalah menafsirkan ayat-ayat kadang-kadang dalam bentuk hadis dari Rasulullah s.a.w. atau para sahabatnya, dan kadang-kadang menerangkan arti ayat tanpa merujuk kepada siapa pun. Sikap para mufasir mutaakhir terhadap pandangan-pandangan mufasir tabi'in ini sama dengan sikap mereka terhadap hadis-hadis Nabi, dan memandang pandangan-pandangan ini sebagai hadits mauquf. 18) Dua kelompok terakhir ini disebut qudama-ul mufassirin.